Rabu, 01 Maret 2017

tips Memilihara Tanaman bunga anggrek


Agar Anda tak perlu membelinya terus-menerus, simak cara jitu memelihara tanaman anggrek berikut ini.
Bibit Oke
Jika Anda ingin membeli tanaman anggrek, jangan mudah tergoda dengan harganya yang murah. Pastikan tanaman tersebut sudah pernah berbunga sebelumnya. Tanaman anggrek yang pernah berbunga kemungkinan besar akan berbunga kembali dalam waktu cepat.
Digantung
Jangan letakkan tanaman anggrek begitu saja di atas lantai atau tanah. Kondisi ini membuat air yang Anda siram pada tanaman susah mengalir. Akibatnya, akarnya akan mudah membusuk. Untuk itu, gantunglah anggrek atau letakkan pada rak tanaman.
Guanam yang Menyerap Air
Bila Anda tidaknakan Media T punya banyak waktu untuk mengurus anggrek, jangan menggunakan arang sebagai media tanamnya. Arang akan menyerap panas dan membuat anggrek cepat kering.
Lebih baik pilih sabut kelapa yang dicampur dengan styrofoam. Sabut kelapa akan menyerap air yang dib
utuhkan oleh akar anggek, sementara styrofoam memudahkan air untuk mengalir. Anda juga bisa menambahkan serat kayu untuk menjaga anggrek tetap sejuk karena serat tersebut menyerap air.
Menanam Anggrek di Dalam Ruangan
Biasakan tetap memberi paparan sinar matahari bagi anggrek di dalam ruangan. Anda cukup meletakkannya di depan jendela pada pagi atau sore hari. Siram anggrek setiap sore dan segera keringkan jika ada air yang menggenang di daunnya untuk mencegah daun menguning dan busuk.
Jangan Terlalu Sering Disiram
Menyiram anggrek 1-2 kali sehari sudah cukup, dan tak perlu lagi menyiramnya saat anggrek terkena siraman air hujan. Anggrek yang terlalu sering terkena air, akan mudah busuk akarnya sehingga menimbulkan jamur.

Sabtu, 04 Februari 2017

Ciri- Ciri Bunga Anggrek

Tanaman bunga anggrek juga memiliki ciri-ciri khusus sehingga berbeda dengan bunga yang lain, diantaranya:

1. Bunga

Pada tanaman anggrek bunga yang dimiliki hanya terdapat 3 buah daun kelopak bunga atau yang dinamakan spalum. Spalum yang terletak pada punggung disebut dengan spalum dorsal atau punggung, dan bagian spalum lainnya dinamakan spalum literalia karena menyamping. Daun pada mahkota terdapat dua yang dinamakan petala dan juga sepala. Bunga Anggrek memiliki warna yang cerah dan bentuknya pun mirip dengan serangga. Dengan memiliki bentuk yang khas, sehingga mampu menarik serangga dalam proses penyerbukan bunga.

2. Akar

Akar tanaman anggrek memiliki fungsi untuk merekatkan tubuhnya ke tanaman lain, dan bukan hanya itu berfungsi sebagai penyalur air kesemua bagian. Untuk anggrek epifit, memiliki akar dengan lapisan velamen yang berongga, lapisan tersebut berguna dalam meyerap air yang jatuh dari pohon lain. Dalam bagian lapisan velamen, terdapat juga klorofil. Bentuk akar pada tanaman anggrek epifit memiliki bentuk serabut yang pendek dan bahkan ada juga yang tidak berserabut. Beda lagi untuk anggrek jenis terrestrial yaitu anggrek tanah, jenis anggrek ini memiliki akar yang panjang.

3. Batang

Batang tanaman anggrek disesuaikan dengan tipe tanaman anggrek itu sendiri, tipe anggrek memiliki dua tipe yaitu tipe simpodial dan monopodial. Untuk tanaman anggrek tipe simpodial, jenis ini tidak memiliki batang utama sehingga bunga keluar dari ujung batang. Jenis anggrek yang memiliki tipe simpodial yaitu Dendrobium, Cattleya, Oncidium, dan Cymbidium. Sedangkan untuk anggrek dengan tipe monopodial yaitu anggrek yang memiliki batang lurus ke atas, serta bunganya keluar dari sisi batang diantara ketiak daun. Jenis anggrek yang bertipe monopodial antara lain jenis Vanda, Arachnis, Renanthera, Phalaenopsis, dan juga Aerides.

4. Daun

Daun yang dimiliki tanaman anggrek disesuaikan dengan jenis tanaman anggrek itu sendri, ada yang memiliki bentuk slindris dan ada juga yang memiliki bentuk talang. Bentuk slindris yaitu anggrek dengan bentuk daunn panjang serta tumpul mirip sebuah pesil. Jenis anggrek dengan memiliki daun slindris diantaranya jenis Vanda potlod. Selain slindris yaitu talang, bentuk talang yaitu bentuk daun dengan memiliki helaian kiri dan kanan membentuk sebuah sudut sehingga persis kayak talang. Tanaman anggrek yang memiliki daun tipe talang anatara lain jenis Aerides, Ascocentrum, dan juga Rhynchostylis. Bentuk-bentuk lain seperti sendok, bentuk daun bertunggangan, sehingga daun tanaman anggrek akan berbeda sesuai jenis anggreknya.

5. Buah

Bunga yang dimiliki tanaman anggrek sangat bervariasi sehingga tanaman ini juga menghasilkan buah. Agar menghasilkan buah, bunga anggrek harus mengalami penyerbukan terlebih dahulu yaitu sekitar 3 s.d 9 bulan dan kemudian akan muncul buah. Matangnya buah anggrek disesuaikan dengan jenis anggrek tersebut, ada yang prosesnya lama ada juga yang sebentar. Contonya anggrek Vanda yang hanya matang 6 s.d 7 bulan saja.

Tananam Anggrek Yang Berdasarkan Tempat Tumbuh

Tanaman Anggrek yang Berdasarkan Tempat Tumbuh

Ada beberapa tipe jenis tanaman anggrek yang tempat tumbuhnya, antara lain:

a. Anggrek Epifit

Anggrek Epifit merupakan jenis anggrek yang tumbuh menumpang dengan pohon lain, dimana pohon lain sebagai inangnya. Jenis anggrek ini membutuhkan naungan dari sinar matahari serta memiliki akar yang pendek. Jenis anggrek ini yaitu Cattleya sp., Dendrobium sp., Vanda sp. Phalaenopsis sp.

b. Anggrek Terestial

Anggrek Terestial merupakan jenis anggrek yang tubuh di tanah, jenis anggrek ini memiliki akar yang kuat dan panjang serta sangat membutuhkan cahaya matahari langsung. Anggrek jenis terestial yaitu Phaius sp.

c. Anggrek Saprofit

Anggrek Saprofit merupakan jenis anggrek yang tumbuh pada dedaunan kering yang mengandung banyak humus. Tanaman anggrek ini sedikit membutuhkan sinar matahari. Jenis anggrek ini yaitu Goodyera sp.

d. Anggrek Litofit

Anggrek Litofit merupakan jenis anggrek yang tumbuh pada daerah bebatuan, tumbuhan anggrek ini tahan terhadap sinar matahari langsung. Jenis anggrek ini yaitu Paphiopedilum sp.
Tanaman bunga anggrek akan bertahan didaerah lembab, hal ini karena daerah tersebut memiliki ketersediaan air yang cukup. Ini disebabkan karena adanya hujan, uap air di udara, ataupun tetesan embun.

Cara Merangsang Bunga Anggrek Agar Berbunga


           
.Tidak sulit merangsang anggrek supaya berbunga pada waktu-waktu tertentu, asalkan kondisi tanaman sudah dewasa. Melalui pengaturan cahaya, penyiraman, pemupukan, dan suhu dalam waktu tertentu, tanaman dapat menghasilkan bunga.
             
Dendrobium yang dapat dipacu pembuangannya adalah tanaman yang sudah memiliki daun akhir. Tanaman ini tidak mengeluarkan tunas lagi. Tanaman tersebut memerlukan waktu minimal 1 bulan untuk menghasilkan bunga. Jika tanaman masih mengeluarkan tunas, perlu waktu sekitar 2,5 bulan.
Phalaenopsis dianggap dewasa dan mampu mnghasilkan bunga jika tanaman sudah berdaun empat helai. Proses memacu pembungaan Phalaenopsis membutuhkan waktu 3 bulan. Begitu pula proses memacu pembungaan untuk Cattleya.

Cahaya dan kelembapan 
 Teknik untuk merangsang pembungaan anggre adalah dengan mengatur intensitas cahaya matahari. Dendrobium membutuhkan intensitas 4.000-5.000 fc (food candle = satuan intensitas cahaya), Phalaenopsis 2.000 fc, dan Cattleya 3.000-4.000 fc. Sebagai patokan, intensitas cahaya matahari pada saat siang hari yang cerah sama dengan  10.000 fc.
Kelembapan sangat berpengaruh terhadap proses pembungaan anggrek. Kelembapan untuk Phalaenopsis tidak boleh kurang dari 60% dengan suhu idela 28-32 derjat Celcius. Untuk Dendrobium dan Cattleya, kelembapan yang dibutuhkan tidak kurang dari 50% dengan kisaran suhu 28-32 derjat Celcius.
Tiga bulan sebelum target waktu yang ditetapkan untuk berbunga, setiap hari anggrek dijemur dari pukul 07.00-10.00. Selesai penjemuran, anggrek diletakkan lagi di bawah jaringan peneduh dengan intensitas 35% sinar matahari yang masuk.
Berbeda dengan Dendrobium dan Phalaenopsis yang perlu penambahan intensitas cahaya matahari, Cattleya justru membutuhkan suasana malam yang lebih lama. Setiap pukul 16.00 sampai 06.00 pagi, Cattleya harus dikerudungi kain hitam. Idealnya pencahayaan samapai 3.000-4.000 fc. Perlakuan tersebut dilakukan setiap hari agar sebulan kemudian kuncup bunga muncul.
Di dalam gelap timbul florigen (hormon pembungaan). Semakin lama suasana suasana malam, semakin tinggi kadar florigen sehingga semakin besar peluang  anggrek berbunga. Pada siang hari florigen hancur oleh sinar matahari.

pupuk dan pengairan
Pengaturan cahaya matahari harus diiringi dengan pemberian pupuk. Jika tidak, anggrek tetap tidak akan berbunga. Penjemuran anggrek akan meningkatkan fotosintesis sehingga semakin banyak karbohidrat yang diproduksi daun.
Malam hari semakin banyak karbohidrat yang diproduksi daun. Malam hari karbohidrat tersebut dikirim ke akar, diubah menjadi energi untuk menyedot unsur hara yang ada dalam media tanam. Jika energi tersedia, tetapi unsur hara kurang, anggrek tidak akan berbunga.
Cahaya yang kurang, membuat karbohidrat yang terbentuk sedikit sehingga energi untuk menarik unsur hara pun juga kurang. Energi yang lemah hanya bisa menarik nitrogen, akibatnya tanaman akan tetap vegetatif dan tidak akan menghasilkan bunga.
Pupuk mejemuk seperti Gandasil B (6:20:30), Gaviota 67 (10:40:15) dapat untuk membantu tanaman anggrek agar cepat berbunga. Dosis pemupukannya 1-2 gram/liter air denga frekuensi pemupukan sebanyak 2 kali sehari.

Pupuk Organik Untuk Anggrek

Pupuk Organik Untuk Anggrek

Seringkali apabila kita memelihara anggrek jenis terestrial, litofit, saprofit atau semi terestrial untuk menambahkan pupuk organik kedalam media tanamnya sebagai sumber unsur hara makro dan miro dan juga dapat untuk memperbaiki sifat kimia, biologi dan fisik tanah disekitar perakaran anggrek. Selain itu jika kita kreatif, maka sumber bahan organik dapat kita peroleh dengan mudah dari lingkungan sekitar kita, bahkan dari diri kita sendiri (ups!!). Berikut saya sajikan nilai kandungan rata-rata pupuk organik dari berbagai sumber bahan organik.
Jenis PupukNitrogen (%)Fosfor (%)Kalium (%)
Kerbau0,6-0,72,0-2,50,4
Sapi0,5-1,62,4-2,90,5
Kuda1,5-1,73,6-3,94,0
Domba0,6-3,70,2-0,80,1-1,0
Ayam1,0-2,18,9-10,00,4
Guano0,5-0,623,5-31,60,2
Tinja Manusia3,0-3,23,2-3,40,7
Kompos0,5-0,71,7-3,10,3-0,5
Azzola3,0-4,01,0-1,52,0-3,0
Daun lamtoro2,0-4,30,2-0,41,3-4,0
Darah hewan kering10,0-121,0-1,5
Jerami padi0,80,2
 Penggunaan pupuk organik untuk anggrek juga memiliki kelemahan, diantaranya ialah, diperlukan dalam jumlah yang sangat banyak untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dari suatu pertanaman (karena kandungan hara relatif rendah), bersifat ruah, baik dalam pengangkutan dan penggunaannya di lapangan, kemungkinan menimbulkan kekahatan unsur hara apabila bahan organik yang diberikan belum cukup matang (tanaman justru akan menguning dan merana). Oleh karena itu meskipun sangat dianjurkan, namun dalam pemakaiannya juga harus cermat dan tepat.berikut saya berikan pula beberapa informasi mengenai karakterisasi kompos yang telah selesai mengalami proses dekomposisi secara sempurna (matang) ditinjau dari kondisi fisik.
  • Berwarna coklat tua sampai kehitam-hitaman
  • Tidak dijumpai adanya lalat atau bau busuk yang masih menyengat
  • Suhu pupuk sudah tidak tinggi/panas/hangat (pendinginan merupakan indikator selesainya proses pengomposan, meskipun bahan kompos telah dibalik dan disiram tetap tidak timbul panas)
  • Struktur nya remah, pupuk menjadi media yang lepas-lepas dan tidak kompak,
    sehingga sulit dikenali lagi bahan dasarnya.
Jika masih ragu, berikut tips uji tingkat kematangan pupuk menggunakan perkecambahan benih.
Untuk menguji kematangan pupuk organik, botol bekas selai atau botol minuman mineral yang dipotong setengah diisi pupuk yang sudah disaring, benih tanaman tertentu (yang pernah saya coba yaitu biji bayam liar) ditanam dan pertahankan kondisi pupuk tetap lembab. Botol berisi pupuk dan benih diletakkan di tempat yang terang dan terbuka. Karena benih sangat sensitif terhadap faktor tumbuh, maka tingkat kematangan pupuk dapat diukur berdasarkan kecepatan pertumbuhan benih.
  • Pupuk matang : benih akan berkecambah setelah 2-3 hari dan setelah 5-7 hari
    berwarna hijau dengan akar cukup panjang berwarna putih.
  • Pupuk segar : hanya beberapa benih yang tumbuh dan memerlukan waktu yang lebih lama, daun berwarna hijau pucat, akar pendek pertumbuhan tanaman kerdil, dan daun kadang-kadang berwarna kuning kecoklatan.
 

Perkembangan Dan Prospek Usaha Anggrek




Perkembangan Dan Prospek Usaha Anggrek

Usaha budidaya tanaman anggrek hias ini ternyata membuka peluang usaha tersendiri bagi kita yang hobi merawat tanaman anggrek ini.
Peluang bisnis yang di hasilkan pada tanaman hias anggrek ini biasanya lebih banyak mendapatkan keuntungan.Tetapi jika ingin melakukan budidaya tanaman anggrek ini, kita juga harus siap menanggung resiko apabila terjadi kegagalan pada tanaman hasil budidaya tersebut.
Biasanya dalam hal melakukan budidaya tanaman hias anggrek ini dapat di lakukan dengan berbagai macam cara, salah satu penjelasannya dapat kita lihat di bawah ini :
  • Jenis anggrek Kompot
Kompot ini juga sering di gunakan pada tanaman hias anggrek, bukan hanya pada tanaman hias anggrek melainkan juga banyak di gunakan pada jenis tanaman lainnya.
Pada umumnya kompot ini banyak gunakan pada tanaman hias anggrek yang masih dalam keadaan bibit. Pada umumnya kompot ini banyak di buat dengan menggunakan botol kaca maupun pelastik.
  • Pot tunggal
Setelah tanaman terlihat agak sedikit membesar, baru lah kita dapat meletakkannya ke dalam pot tunggal
Untuk pot tunggal pada tanaman hias anggrek ini biasanya terbagi menjadi 2 jenis, yaitu pot tunggal untuk jenis tanaman anggrek yang muda dan pot tunggal untuk jenis tanaman anggrek yang sudah tua.
Bukan hanya itu saja, ternyata pot tunggal ini memiliki berbagai macam jenis ukuran yang akan di gunakan.
Untuk ukurannya ini biasanya berkisar antara 7- 16 cm. Untuk menentukan ukuran dari pot tunggal ini biasanya dapat di tentukan dengan melihat usia dari tanaman anggrek tersebut.
  • Tanaman berbunga
Selain itu, jika tanaman hias anggrek telah berbunga dengan lebat, maka penempatan potnya pun juga berbeda lagi. Biasanya untuk tanaman anggrek yang sudah berbunga ini memiliki ukuran berkisar 16 cm.
Tanaman yang di hasilkan pun lebih baik lagi apabila pot yang di gunakan untuk tanaman anggrek sesuai dengan ketentuannya.

Membasmi Hama Hewan Pada Tanaman Anggrek

Untuk mendapatkan hasil yang baik, pengendalian hama dan penyakit merupakan aspek budi daya anggrek yang sangat penting Jenis hama perusak yang menyerang anggrek cattleya biasanya berupa hewan-hewan kecil seperti serangga, kutu, tungau, ulat, dan semut.
Hama yang berukuran lebih besar yaitu keong dan siput. Hama-hama tersebut merusak anggrek cattleya dengan cara mengisap cairan tanaman atau memakan bagian tanaman. Serangan hama akan merusak penampilan tanaman, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena jenis hama terdiri dari kelompok insekta, moluska, dan kutu maka untuk membasmi anggrek Cattleya digunakan insektisida, akarisida, dan molusida.
 
1. Tungau (mites)
Tanaman anggrek yang terserang mites ditandai dengan berubahnya warna helaian daun menjadi kuning keperakan. Pemberantasan tungau  dengan insektisida, seperti Malathion, Diazion, Kelthane, dan Dursban dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai anjuran.
Penyemprotan insektisida dilakukan 1-2 kali seminggu, tergantung pada tingkat serangannya. Waktu penyemprotan dilakukan pada pukul 6.00-07.00 atau pukul 17.00-18.00.
2. Trips
Tanaman anggrek yang terserang trips mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, kuntum bunga rontok, dan daun berwarna keperakan. Trips diberantas dengan insektisida, seperti Malathion, Bayrusil, Kelthane, dan Dursban dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai anjuran.
Penyemprotan insektisida dilakukan 1-2 kali seminggu, tergantung pada tingkat serangannya. Waktu penyemprotan dilakukan pada pukul 06.00-07.00 atau pukul 17.00-18.00.
3. Aphid (kutu hijau)
Sesuai namanya, kutu daun ini waktu masih muda berwarna hijau dan berwarna cokelat tua sampai hitam sudah dewasa. Kutu hijau dapat dibasmi dengan insektisida, seperti Bayrusil, Orthane, Malathion, dan Diazinon dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai dosis anjuran.
4. Kutu perisai (scale insect)
Kutu perisai berwarna merah sampai cokelat tua. Hama ini terutama menyerang tanaman anggrek di bagian daunnya. Kutu perisai dapat diberantas dengan insektisida, seperti Malathion, Diazinon, Orthane, dan Hostathion dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai dosis anjuran.
Penyemprotan hama ini dilakukan 1-2 kali seminggu, tergantung pada tingkat serangannya. Waktu penyemprotan dilakukan pada pukul 06.00-07.00 atau 17.00-18.00.
5. Siput atau keong
Siput atau keong kecil biasanya bersembunyi di antara media tumbuh dan menyerap akar serta memakan bagian tanaman terutama tunas dan daun muda. Siput dapat dibasmi dengan molusida, sepeti Metaldehyde, Mesurol, Sevin dan Metadex. Molusida diberikan sekali seminggu atau tergantung pada tingkat serangan. Waktu pemberantasan dilakukan pada sore hari dengan cara diletakkan di media tumbuhnya.
6. Semut
Semut biasanya bersembunyi di antara media tumbuh sehingga mengganggu pertumbuhan akar. Akibatnya, pertumbuhan tanaman akan terhambat. Semut dapat diberantas dengan insektisida, seperti Hostathion, Azodrin, Dursban, dan Diazinon dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai dosis anjuran. Penyemprotan dilakuakan 1-2 kali seminggu atau tergantung pada tingkat serangannya.
7. Kumbang gajah
Kumbang gajah memakan bagian epidermis tanaman. Bila serangan hama ini sampai pada titik tumbuh (meristem) dapat menyebabkan kematian pucuk sehingga pertumbuhan anggrek menjadi terhenti. Kumbang gajah dapat dibasmi dengan insektisida, seperti Demicron, Diazonin, Malathion, atau sejenisnya.
Penyemprotan insektisida dilakukan 1-2 kali seminggu, tergantung pada tingkat serangannya. Sebaiknya digunakan insektisida yang bersifat sistemik karena kumbang gajah dan larvanya hidup dan bersembunyi di dalam pseudobulb. Hama akan mati setelah makan jaringan tanaman yang mengandung insektisida Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi hari pukul 06.00-07.00 atau sore hari pukul 17.00-18.00.