Membasmi Hama dan penyakit Pada Anggrek
Untuk
mendapatkan hasil yang baik, pengendalian hama dan penyakit merupakan
aspek budi daya anggrek yang sangat penting Jenis hama perusak yang
menyerang anggrek cattleya biasanya berupa hewan-hewan kecil seperti serangga, kutu, tungau, ulat, dan semut.
Hama yang berukuran lebih besar yaitu keong dan siput. Hama-hama tersebut merusak anggrek cattleya dengan
cara mengisap cairan tanaman atau memakan bagian tanaman. Serangan hama
akan merusak penampilan tanaman, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Oleh karena jenis hama terdiri dari kelompok insekta, moluska, dan kutu maka untuk membasmi anggrek Cattleya digunakan insektisida, akarisida, dan molusida.
1. Tungau (mites)
Tanaman anggrek yang terserang mites ditandai dengan berubahnya warna
helaian daun menjadi kuning keperakan. Pemberantasan tungau dengan
insektisida, seperti Malathion, Diazion, Kelthane, dan Dursban dengan
dosis 0,1-0,2% atau sesuai anjuran.
Penyemprotan insektisida dilakukan 1-2 kali seminggu, tergantung pada
tingkat serangannya. Waktu penyemprotan dilakukan pada pukul 6.00-07.00
atau pukul 17.00-18.00.
2. Trips
Tanaman anggrek yang terserang trips mengakibatkan pertumbuhan
tanaman menjadi terhambat, kuntum bunga rontok, dan daun berwarna
keperakan. Trips diberantas dengan insektisida, seperti Malathion,
Bayrusil, Kelthane, dan Dursban dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai
anjuran.
Penyemprotan insektisida dilakukan 1-2 kali seminggu, tergantung pada
tingkat serangannya. Waktu penyemprotan dilakukan pada pukul
06.00-07.00 atau pukul 17.00-18.00.
3. Aphid (kutu hijau)
Sesuai namanya, kutu daun ini waktu masih muda berwarna hijau dan
berwarna cokelat tua sampai hitam sudah dewasa. Kutu hijau dapat dibasmi
dengan insektisida, seperti Bayrusil, Orthane, Malathion, dan Diazinon
dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai dosis anjuran.
4. Kutu perisai (scale insect)
Kutu perisai berwarna merah sampai cokelat tua. Hama ini terutama
menyerang tanaman anggrek di bagian daunnya. Kutu perisai dapat
diberantas dengan insektisida, seperti Malathion, Diazinon, Orthane, dan
Hostathion dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai dosis anjuran.
Penyemprotan hama ini dilakukan 1-2 kali seminggu, tergantung pada
tingkat serangannya. Waktu penyemprotan dilakukan pada pukul 06.00-07.00
atau 17.00-18.00.
5. Siput atau keong
Siput atau keong kecil biasanya bersembunyi di antara media tumbuh
dan menyerap akar serta memakan bagian tanaman terutama tunas dan daun
muda. Siput dapat dibasmi dengan molusida, sepeti Metaldehyde, Mesurol,
Sevin dan Metadex. Molusida diberikan sekali seminggu atau tergantung
pada tingkat serangan. Waktu pemberantasan dilakukan pada sore hari
dengan cara diletakkan di media tumbuhnya.
6. Semut
Semut biasanya bersembunyi di antara media tumbuh sehingga mengganggu
pertumbuhan akar. Akibatnya, pertumbuhan tanaman akan terhambat. Semut
dapat diberantas dengan insektisida, seperti Hostathion, Azodrin,
Dursban, dan Diazinon dengan dosis 0,1-0,2% atau sesuai dosis anjuran.
Penyemprotan dilakuakan 1-2 kali seminggu atau tergantung pada tingkat
serangannya.
7. Kumbang gajah
Kumbang gajah memakan bagian epidermis tanaman. Bila serangan hama
ini sampai pada titik tumbuh (meristem) dapat menyebabkan kematian pucuk
sehingga pertumbuhan anggrek menjadi terhenti. Kumbang gajah dapat
dibasmi dengan insektisida, seperti Demicron, Diazonin, Malathion, atau
sejenisnya.
Penyemprotan insektisida dilakukan 1-2 kali seminggu, tergantung pada
tingkat serangannya. Sebaiknya digunakan insektisida yang bersifat
sistemik karena kumbang gajah dan larvanya hidup dan bersembunyi di
dalam pseudobulb. Hama akan mati setelah makan jaringan tanaman yang
mengandung insektisida Waktu penyemprotan dilakukan pada pagi hari
pukul 06.00-07.00 atau sore hari pukul 17.00-18.00.